Jerman - Evolusi teknologi transmisi
mobil penumpang kini sudah mencapai pada tahap yang mengejutkan. Kalau selama
ini transmisi 6-speed masih sangat diandalkan, kini sudah ada transmisi
9-speed, menawarkan efisiensi BBM sampai 19 persen.
Adalah ZF Friedrichshafen AG yang telah membuatnya. Dirancang untuk penggerak roda depan melintang, transmisi 9-speed ini menawarkan dua pilihan torsi, pertama sebesar 280 Nm dan satu lagi sebesar 480 Nm.
Menariknya, ini barulah sebuah konstruksi transmisi dasar, sehingga untuk kondisi tertentu, kedepannya bisa dipadankan tidak hanya penggerak roda depan, tapi juga All Wheel Drive, dengan biaya instalasi yang terbilang rendah.
Dengan rapatnya tiap-tiap perpindahan gigi, tidak hanya menawarkan efisiensi bahan bakar karena mesin selalu bergerak pada putaran yang ideal, tapi juga kenyamanan berkendara karena minimnya hentakan akibat perpindahan gigi.
Sehingga, kalau transmisi 6 speed, pada kecepatan maksimal putaran mesin mobil bisa mencapai 2.600 RPM, maka transmisi otomatis 9 speed ini bisa memangkas putaran mesin menjadi hanya 1.900 RPM di kecepatan yang sama.
ZF telah melengkapi transmisi 9 speed ini dengan empat gearset dan enam elemen pergeseran, yang dimensinya dibuat sekompak mungkin, mengingat terbatasnya ruang pada penggerak roda depan melintang.
Transmisi yang dijuluki 9Hp ini juga memiliki sensor-sensor canggih yang bisa beradaptasi dengan karakter pengemudi. Sehingga strategi mengemudi yang efisien bisa tercipta untuk memastikan gigi optimal yang dipilih untuk setiap situasi, tanpa disadari oleh pengemudi!
Adalah ZF Friedrichshafen AG yang telah membuatnya. Dirancang untuk penggerak roda depan melintang, transmisi 9-speed ini menawarkan dua pilihan torsi, pertama sebesar 280 Nm dan satu lagi sebesar 480 Nm.
Menariknya, ini barulah sebuah konstruksi transmisi dasar, sehingga untuk kondisi tertentu, kedepannya bisa dipadankan tidak hanya penggerak roda depan, tapi juga All Wheel Drive, dengan biaya instalasi yang terbilang rendah.
Dengan rapatnya tiap-tiap perpindahan gigi, tidak hanya menawarkan efisiensi bahan bakar karena mesin selalu bergerak pada putaran yang ideal, tapi juga kenyamanan berkendara karena minimnya hentakan akibat perpindahan gigi.
Sehingga, kalau transmisi 6 speed, pada kecepatan maksimal putaran mesin mobil bisa mencapai 2.600 RPM, maka transmisi otomatis 9 speed ini bisa memangkas putaran mesin menjadi hanya 1.900 RPM di kecepatan yang sama.
ZF telah melengkapi transmisi 9 speed ini dengan empat gearset dan enam elemen pergeseran, yang dimensinya dibuat sekompak mungkin, mengingat terbatasnya ruang pada penggerak roda depan melintang.
Transmisi yang dijuluki 9Hp ini juga memiliki sensor-sensor canggih yang bisa beradaptasi dengan karakter pengemudi. Sehingga strategi mengemudi yang efisien bisa tercipta untuk memastikan gigi optimal yang dipilih untuk setiap situasi, tanpa disadari oleh pengemudi!
Mesin Lamborghini V12 dikembangkan
sebagai pengganti yang layak untuk 'murcielago' sedang mengembangkan
model-model baru untuk menunjukkan id 700 dan Lamborghini ISR pada transmisi
mereka sendiri mount dan mengumumkan
Hanya beberapa pabrikan mobil saja
yang mampu mempertahankan atau menghidupkan kembali produk mereka yang
legendaris ke pasaran. Termasuk Nissan yang sukses menjual kembali
Fairlady Z, yang kini dikenal dengan nama 370Z. Dan agar mobil sport ini bisa
bertahan di pasaran dan menarik konsumen, pabrikan asal Jepang tersebut baru
saja melakukan penyegaran.
Penyegaran yang dilakukan tidak
terlalu banyak. Untuk bagian depannya Anda bisa melihat fascia yang lebih
modern dengan kehadiran lampu LED Daytime Running Lights yang diletakkan secara
vertikal. Lalu pelek standar berukuran 18 inci juga hadir dengan desain yang
lebih menarik.
Jika Anda memilih paket Sport, maka
akan mendapatkan pelek alloy aluminium berukuran 19 inci, kaliper rem yang
dilabur warna merah menyala, danshock absorber. Dan untuk bagian belakangnya
perubahan hanya terjadi pada lampu reflektor yang diletakkan di bagian bawah
tengah.
Dan jika Anda memilih versi 370Z
NISMO, akan mendapatkan fitur-fitur menarik, seperti pelek berukuran 19 inci
yang dilabur warna hitam, sistem rem yang diadopsi dari Nissan GT-R
terbaru, dan Bose Premium Audio Package dengan tambahan dua speaker dan
subwoofer.
Untuk mesinnya, 370Z Coupe dan 370Z
Convertible sama-sama menggendong jantung mekanis V6 berkapasitas 3.700 cc DOHC
dan mempu menghasilkan tenaga 332 dk. Untuk transmisinya, terdapat pilihan manual 6-percepatan atau otomatis
7-percepatan.
Khusus varian 370Z Convertible
Touring akan mendapatkan transmisi manual 6-percepatan dan otomatis
7-percepatan. Sedangkan 370Z Convertible hanya akan mendapatkan transmisi
otomatis saja.
Sedangkan untuk 370Z NISMO memakai
mesin dengan kapasitas sama. Tapi tenaga yang disemburkan lebih besar, yakni
350 dk. Dan dipasangkan dengan transmisi manual 6-percepatan. Nissan 370Z
facelift ini akan tampil perdana pada pameran Chicago Auto Show 2012 yang
akan dibuka sebentar lagi.
Tips Efisien Pada Transmisi Otomatis, Hindari
Kick-Down
JAKARTA -
Seiring perkembangan jaman,
compact car pun sudah dibekali dengan transmisi otomatis. Namun, “Perlu teknik
khusus agar hemat BBM, karena compact car menggunakan mesin berkapasitas kecil.
Otomatis, yang belum terbiasa pasti akan mengeluh kurang tenaga,” sahut
Sugandi, kepala bengkel Nissan TB. Simatupang, Jakarta Selatan.
Kuncinya, hindari melakukan kick-down saat melakukan akselerasi. Karena saat kick-down, transmisi otomatis akan turun satu atau dua tingkat lebih rendah, dan putaran mesinpun akan meninggi. Hal ini dapat mengurangi efisiensi konsumsi BBM. Kuncinya, tuas transmisi cukup digeser pada posisi D. Disini, kaki pengemudi punya peran penting.
Kuncinya, hindari melakukan kick-down saat melakukan akselerasi. Karena saat kick-down, transmisi otomatis akan turun satu atau dua tingkat lebih rendah, dan putaran mesinpun akan meninggi. Hal ini dapat mengurangi efisiensi konsumsi BBM. Kuncinya, tuas transmisi cukup digeser pada posisi D. Disini, kaki pengemudi punya peran penting.
Saat
membutuhkan akselerasi, injak pedal gas sedikit lebih dalam. Namun saat putaran
mesin akan menyentuh angka 3.000, kurangi injakan secara perlahan. Begitu
seterusnya. Sekali lagi, untuk mobil bertransmisi manual ataupun otomatis,
perlakuannya sama. Jaga putaran mesin agar tidak lebih dari 3.000 RPM
Macam
Transmisi Otomatis, Matik Elektronik
JAKARTA -
Seiring perkembangan zaman, seluruh bagian yang masih memakai perangkat manual
seperti kabel dan lainnya mulai ditanggalkan. Gantinya adalah perangkat
komputer untuk manajemen transmisi yang akan mengendalikan kinerjanya. Jadi,
sensor pada transmisi akan membaca berapa tekanan oli, hingga gigi berpindah posisi.
Enaknya pakai elektronik, seandainya ada sesuatu yang rusak. Maka modul akan memerintahkan gigi tetap di posisi 3. Jadi mobil sebenarnya masih bisa dipakai sampai bengkel terdekat, hanya saja akan terasa tenaga kurang di putaran awal. Prinsipnya sama seperti menjalankan mobil dari keadaan diam, hanya saja langsung masuk ke gigi 3.
Teknologi lanjutan yang banyak berkembang, akhirnya kecanggihan masing-masing pabrikan saling berlomba membuat manajemen transmisi yang lebih canggih lagi. Tercipta lah teknologi turunan seperti Shiftronic, Steptronic, Tiptronic dan lainnya. Namanya bisa bermacam-macam, hanya saja prinsipnya sama.
"Jadi, kalau dulu perpindahan antargigi hanya mengandalkan tekanan oli, sekarang sistem komputer ikut mengatur," papar Taqwa lagi. Jadi, sang pengemudi memegang peranan penting ketika memindahkan posisi gigi. Paling gampang, lihat saja pada tuas transmisi, biasanya ada posisi untuk menaikkan atau menurunkan gigi, yang ditandainya dengan indikator plus (+) atau minus (-).
Bahkan, tak hanya cukup dengan memainkan tuas, perpindahan gigi juga bisa dilakukan dengan tuas kecil di balik setir atau paddle shift, yang awalnya dipopulerkan perpindahan gigi di ajang Formula 1. (mobil.otomotifnet.com)
Enaknya pakai elektronik, seandainya ada sesuatu yang rusak. Maka modul akan memerintahkan gigi tetap di posisi 3. Jadi mobil sebenarnya masih bisa dipakai sampai bengkel terdekat, hanya saja akan terasa tenaga kurang di putaran awal. Prinsipnya sama seperti menjalankan mobil dari keadaan diam, hanya saja langsung masuk ke gigi 3.
Teknologi lanjutan yang banyak berkembang, akhirnya kecanggihan masing-masing pabrikan saling berlomba membuat manajemen transmisi yang lebih canggih lagi. Tercipta lah teknologi turunan seperti Shiftronic, Steptronic, Tiptronic dan lainnya. Namanya bisa bermacam-macam, hanya saja prinsipnya sama.
"Jadi, kalau dulu perpindahan antargigi hanya mengandalkan tekanan oli, sekarang sistem komputer ikut mengatur," papar Taqwa lagi. Jadi, sang pengemudi memegang peranan penting ketika memindahkan posisi gigi. Paling gampang, lihat saja pada tuas transmisi, biasanya ada posisi untuk menaikkan atau menurunkan gigi, yang ditandainya dengan indikator plus (+) atau minus (-).
Bahkan, tak hanya cukup dengan memainkan tuas, perpindahan gigi juga bisa dilakukan dengan tuas kecil di balik setir atau paddle shift, yang awalnya dipopulerkan perpindahan gigi di ajang Formula 1. (mobil.otomotifnet.com)
Teknologi
Transmisi Otomatis, Evolusi Mekanis Plus Elektronis
JAKARTA
- Perkembangan misi otomatis merupakan sejarah
panjang yang terekam sepanjang 20 tahun perjalanan Otomotif menemani anda.
Bermula dari transmisi yang dikenal mahal alias hanya buat kaum berduit, karena hanya tersedia di mobil mewah dengan perawatan mencekik. Sampai menjadi girboks yang sudah merakyat, tersedia hampir merata pada seluruh varian mobil.
Sebut saja Toyota Avanza atau Daihatsu Xenia yang menyediakan juga transmisi otomatis pada jajarannya. Bahkan sudah banyak yang hanya menyediakan model bertransmisi pintar. Ambil contoh Honda Freed atau Suzuki Grand Vitara, belum lagi mobil premium seperti Mercedes-Benz atau BMW.
Berbagai model tranmisis pintar ini pun berganti. Mulai dari tipe Hidraulis konvesional, yang kemudian berevolusi menjadi Hidraulis-elektronis sampai muncul perkembangan mekanis. Seperti hadirnya CVT, AMT maupun DSG.
HIDRAULIS KONVENSIONAL
Teknologi ini marak pada pada matik-matik awal. Misalnya girboks otomatis pada Mercedes-Benz, BMW, Toyota. Terbilang konvensional karena perpindahan gigi hanya diatur menggunakan tekanan oli matik alias ATF.
Bermula dari transmisi yang dikenal mahal alias hanya buat kaum berduit, karena hanya tersedia di mobil mewah dengan perawatan mencekik. Sampai menjadi girboks yang sudah merakyat, tersedia hampir merata pada seluruh varian mobil.
Sebut saja Toyota Avanza atau Daihatsu Xenia yang menyediakan juga transmisi otomatis pada jajarannya. Bahkan sudah banyak yang hanya menyediakan model bertransmisi pintar. Ambil contoh Honda Freed atau Suzuki Grand Vitara, belum lagi mobil premium seperti Mercedes-Benz atau BMW.
Berbagai model tranmisis pintar ini pun berganti. Mulai dari tipe Hidraulis konvesional, yang kemudian berevolusi menjadi Hidraulis-elektronis sampai muncul perkembangan mekanis. Seperti hadirnya CVT, AMT maupun DSG.
HIDRAULIS KONVENSIONAL
Teknologi ini marak pada pada matik-matik awal. Misalnya girboks otomatis pada Mercedes-Benz, BMW, Toyota. Terbilang konvensional karena perpindahan gigi hanya diatur menggunakan tekanan oli matik alias ATF.
Misalnya pada
gigi 1, seiring naiknya rpm tekanan oli pun meninggi. Sehingga tekanan oli
membuka katup buat gigi lebih tinggi. Katupnya sendiri tertahan oleh per yang
dihitung akan membuka kalau tekanan naik sampai nilai tertentu.
Meskipun ada
solenoid elektronis, masih simpel. "Rata-rata elektronisnya hanya buat OD
(overdrive, red) seperti pada Toyota Cressida dan Crown," bilang Encik
Muhammad Holil, bos Wani Matic di Pinang Griya Permai, Ciledug. Sedangkan matik
Honda atau Mercedes-Benz yang pakai model D4, tidak ada katup elektronis buat
OD.
ELEKTRIS-HIDRAULIS
Seiring perkembangan mobil injeksi, matik pun berkembang dengan manajemen elektronik. Ambil contoh Mitsubishi Eterna dan Galant yang sudah full elektronis. "Kalau modulnya rusak, akan limp home dan tertahan di gigi3," ulas pria 39 tahun ini. Mercedes memperkenalkan matik full elektronis pada generasi New Eyes. Toyota mengawali matik elektronis pada Camry atau All New Corolla. Itu pun masih pakai kabel kick down pada generasi awalnya.
Sedangkan Honda masih sedikit konvensional. "Pada dasarnya matik biasa, tapi ada pengaman gigi mundur. Kalau tidak sengaja pindah ke ‘R' saat jalan maju, matik otomatis ngelos," paparnya. Ada modul pengatur dua solenoid pada girboks ini. Meski modul dilepas, matik tetap bisa bekerja, namun fitur tadi tidak bekerja.
Nah, dengan girboks full elektronis, hadir fitur-fitur lain seperti steptronic atau tiptronic yang memungkinkan pengendara memindah gigi manual. Namun secara konstruksi, transmisi tetap otomatis
Seiring perkembangan mobil injeksi, matik pun berkembang dengan manajemen elektronik. Ambil contoh Mitsubishi Eterna dan Galant yang sudah full elektronis. "Kalau modulnya rusak, akan limp home dan tertahan di gigi3," ulas pria 39 tahun ini. Mercedes memperkenalkan matik full elektronis pada generasi New Eyes. Toyota mengawali matik elektronis pada Camry atau All New Corolla. Itu pun masih pakai kabel kick down pada generasi awalnya.
Sedangkan Honda masih sedikit konvensional. "Pada dasarnya matik biasa, tapi ada pengaman gigi mundur. Kalau tidak sengaja pindah ke ‘R' saat jalan maju, matik otomatis ngelos," paparnya. Ada modul pengatur dua solenoid pada girboks ini. Meski modul dilepas, matik tetap bisa bekerja, namun fitur tadi tidak bekerja.
Nah, dengan girboks full elektronis, hadir fitur-fitur lain seperti steptronic atau tiptronic yang memungkinkan pengendara memindah gigi manual. Namun secara konstruksi, transmisi tetap otomatis
CVT
Dikenal pertama pada Fiat Uno Selecta keluaran 1992. Namun lebih ramai di telinga publik sejak disematkan pada Honda Jazz dan City. Kemudian hadir juga pada mobil berdimensi besar seperti pada New Nissan X-Trail dan Teana. Tidak pakai gigi, karena perbandingan transmisi didapat dari dua puli utama. Makanya pada Honda Jazz bisa dibuatkan perbandingan sampai 7-Speed.
AMT
Kependekan dari Automated Manual Transmission. Prinsipnya, girboks ini adalah transmisi manual yang dibuatkan sistem pemindah gigi dan pengungkit kopling elektronis. Jadi, bentuknya adalah girboks manual dengan beberapa motor yang menempel di atasnya. Bisa ditemukan pada Proton Savvy, juga Peugeot 206 dan 207 2-Tronic.
Dikenal pertama pada Fiat Uno Selecta keluaran 1992. Namun lebih ramai di telinga publik sejak disematkan pada Honda Jazz dan City. Kemudian hadir juga pada mobil berdimensi besar seperti pada New Nissan X-Trail dan Teana. Tidak pakai gigi, karena perbandingan transmisi didapat dari dua puli utama. Makanya pada Honda Jazz bisa dibuatkan perbandingan sampai 7-Speed.
AMT
Kependekan dari Automated Manual Transmission. Prinsipnya, girboks ini adalah transmisi manual yang dibuatkan sistem pemindah gigi dan pengungkit kopling elektronis. Jadi, bentuknya adalah girboks manual dengan beberapa motor yang menempel di atasnya. Bisa ditemukan pada Proton Savvy, juga Peugeot 206 dan 207 2-Tronic.
DSG
Alias Dual Clutch Gearbox. Prinsipnya juga transmisi manual dengan dua kopling. Satu buat gigi ganjil dan satu lagi gigi genap. Perpindahan gigi diatur secara elektronis untuk memilih gigi dan kopling yang diaktifkan. Sehingga pengemudi lebih praktis, bisa berkendara seperti nyetir matik. Misalnya pada Ford Fiesta. Ada juga yang menyediakan pemindah gigi manual seperti pada Ford Focus TDCi
Alias Dual Clutch Gearbox. Prinsipnya juga transmisi manual dengan dua kopling. Satu buat gigi ganjil dan satu lagi gigi genap. Perpindahan gigi diatur secara elektronis untuk memilih gigi dan kopling yang diaktifkan. Sehingga pengemudi lebih praktis, bisa berkendara seperti nyetir matik. Misalnya pada Ford Fiesta. Ada juga yang menyediakan pemindah gigi manual seperti pada Ford Focus TDCi
Sistem transmisi
Sistem Transmisi Pada Mobil
Sistem
transmisi, dalam otomotif, adalah sistem yang menjadi penghantar energi dari mesin
ke diferensial dan as. Dengan memutar as, roda dapat berputar dan menggerakkan
mobil.
Transmisi diperlukan karena mesin
pembakaran yang umumnya digunakan dalam mobil merupakan mesin pembakaran
internal yang menghasilkan putaran (rotasi) antara 600 sampai 6000 rpm.
Sedangkan, roda berputar pada kecepatan rotasi antara 0 sampai 2500 rpm.
Sekarang ini, terdapat dua sistem
transmisi yang umum, yaitu transmisi manual dan transmisi
otomatis. Terdapat juga sistem-sistem transmisi yang merupakan gabungan
antara kedua sistem tersebut, namun ini merupakan perkembangan terakhir yang
baru dapat ditemukan pada mobil-mobil berteknologi tinggi dan merek-merek
tertentu saja.
a.
Transmisi Manual
Transmisi manual merupakan salah
satu jenis transmisi yang banyak dipergunakan dengan alasan perawatan yang
lebih mudah. Biasanya pada transimi manual terdiri dari 3 sampai dengan 7
speed.
b. Transmisi Semi Otomatis
Transmisi semi otomatis adalah
transmisi yang dapat membuat kita dapat merasakan sistem transmisi manual atau
otomatis, bila kita sedang menggunakan sistem transmisi manual kita tidak perlu
menginjak pedal kopling karena pada sistem transmisi ini pedal kopling sudah
teratur secara otomatis.
c. Transmisi Otomatis
Transmisi otomatis terdiri dari 3
bagian utama, yaitu : Torque converter, Planetary gear unit,
dan Hydraulic control unit. Torque converter berfungsi sebagai
kopling otomatis dan dapat memperbesar momen mesin. Sedangkan Torque converter
terdiri dari Pump impeller, Turbine runner, dan Stator. Stator terletak
diantara impeller dan turbine. Torque converter diisi dengan ATF (Automatic
Transmition Fluid). Momen mesin dipindahkan dengan adanya aliran fluida.
d. Tiptronic
(BMW menyebutnya Steptronic,
pabrikan lain juga punya nama sendiri tapi sebenarnya semuanya sama).Sebenarnya
sama saja dengan sistem Automatic biasa, tapi kita bisa memindahkan gigi
sendiri dengan tuas. Sedikit lebih mahal daripada matic biasa.
Mercedes sudah punya sistem 7 AT.
Keunggulan : kenyamanan matic tapi kita bisa memindahkan gigi sendiri.
Kelemahan : sama seperti matic biasa, kurang responsif.
Mercedes sudah punya sistem 7 AT.
Keunggulan : kenyamanan matic tapi kita bisa memindahkan gigi sendiri.
Kelemahan : sama seperti matic biasa, kurang responsif.
e. Clutchless Manual
Sistem manual tanpa pedal kopling,
dengan tuas transmisi bukan seperti tuas matic tapi persis seperti tuas manual
(1-2-3-4-5-R). Kopling diatur computer, cara memindahkan gigi : pedal gas
sedikit diangkat (untuk memberitahu computer untuk siap2 mengatur kopling),
lalu pindahkan tuas manual. Sistem ini hanya sempat muncul sebentar, contohnya
pada Mercedes A-class generasi pertama (namanya clutchless manual atau semi-auto).
Sistem ini tidak populer karena tidak senyaman matic/tiptronic yang bisa
berpindah gigi sendiri, dan rasanya tidak senatural manual biasa, karena tidak
ada pedal kopling untuk diinjak.
(Sayang sekali, padahal aku suka sistem ini.)
Sekarang sudah tidak ada mobil yang pakai sistem ini.
(Sayang sekali, padahal aku suka sistem ini.)
Sekarang sudah tidak ada mobil yang pakai sistem ini.
Seperti sistem matic, tapi menggunakan belt yang variable sehingga rationya bisa diubah2. Sebenarnya hanya punya satu gigi atau sering disebut tidak bergigi. Audi menyebutnya Multitronic, pabrikan lain juga punya nama sendiri2 tapi semuanya sama.
Ada juga yg menggunakannya untuk menipu customer seperti Honda dengan sistem '7-speed Steermatic'-nya. Berbeda dengan 7 AT milik Mercedes yang benar2 memiliki 7 gigi asli, Steermatic Honda ini hanya mengubah2 ratio belt saja.
Bandingkan saja dengan Tiptronic, respons tenaganya kalah jauh.
Karena sistem CVT ini memiliki kurva tenaga yang linear.
Keunggulan :
- Perpindahan gigi 'tidak terasa'. Sebenarnya bukannya 'tidak terasa', tapi karena sebenarnya TIDAK ADA GIGI YANG BERPINDAH karena hanya punya satu gigi.
- Lebih irit daripada matic biasa karena tidak menggunakan torque converter.
Kelemahan :
Sangat tidak cocok untuk performance car. Tenaga tidak responsif, kalah responsif oleh matic biasa sekalipun. Pada matic biasa begitu di-kickdown langsung turun gigi, sedangkan pada CVT hanya mengubah ratio belt saja.
Contoh kasus : tandingkan saja Vios (4AT) vs City (CVT).
g. Sequential Manual
Transmisi manual yang koplingnya diatur oleh computer, bisa berpindah gigi hanya dalam sepersekian detik. Tidak ada pedal kopling, dan pasti ada PADDLE di belakang setir untuk memindahkan gigi. Bedakan dengan 'tombol pemindah gigi' pada tiptronic atau CVT, PADDLE ini bukan berupa tombol di setir tapi semacam tuas di belakang setir.
Ada 'auto' mode, bisa pindah gigi sendiri seperti matic biasa, tapi tidak sehalus matic biasa karena ini tetap adalah transmisi manual. Pada 'auto mode' dan posisi gigi masuk, jika tidak direm mobil tidak akan bergerak maju sendiri karena ini sistem manual dan bukan matic, tidak ada torque converter.
Digunakan hanya optional pada mobil2 sport hi-performance.
Keunggulan : respons yang bahkan lebih cepat daripada manual biasa, bahkan jika dipindahkan oleh pembalap profesional sekalipun.
Kelemahan : pada “auto” mode, perpindahan gigi tidak begitu halus dan kadang terasa menyentak, terutama pada kondisi stop-and-go yang tidak cocok untuk mobil2 sport.
Contoh : Transmisi mobil2 F1, Transmisi SMG milik BMW, Sequential F-1 milik Ferrari, SMT (Toyota, pada MRS spider) dan E-Gear (Lamborghini). Tadinya sistem ini dianggap sebagai 'the future', sebelum munculnya teknologi double-clutch gearbox (look below). Kini sudah mulai ditinggalkan karena banyak keluhan tidak nyaman pada auto mode-nya.
Transmisi manual yang koplingnya diatur oleh computer, bisa berpindah gigi hanya dalam sepersekian detik. Tidak ada pedal kopling, dan pasti ada PADDLE di belakang setir untuk memindahkan gigi. Bedakan dengan 'tombol pemindah gigi' pada tiptronic atau CVT, PADDLE ini bukan berupa tombol di setir tapi semacam tuas di belakang setir.
Ada 'auto' mode, bisa pindah gigi sendiri seperti matic biasa, tapi tidak sehalus matic biasa karena ini tetap adalah transmisi manual. Pada 'auto mode' dan posisi gigi masuk, jika tidak direm mobil tidak akan bergerak maju sendiri karena ini sistem manual dan bukan matic, tidak ada torque converter.
Digunakan hanya optional pada mobil2 sport hi-performance.
Keunggulan : respons yang bahkan lebih cepat daripada manual biasa, bahkan jika dipindahkan oleh pembalap profesional sekalipun.
Kelemahan : pada “auto” mode, perpindahan gigi tidak begitu halus dan kadang terasa menyentak, terutama pada kondisi stop-and-go yang tidak cocok untuk mobil2 sport.
Contoh : Transmisi mobil2 F1, Transmisi SMG milik BMW, Sequential F-1 milik Ferrari, SMT (Toyota, pada MRS spider) dan E-Gear (Lamborghini). Tadinya sistem ini dianggap sebagai 'the future', sebelum munculnya teknologi double-clutch gearbox (look below). Kini sudah mulai ditinggalkan karena banyak keluhan tidak nyaman pada auto mode-nya.
h. Doouble-Clutch Gearbox (tercanggih saat ini)
Transmisi
manual yang koplingnya diatur computer seperti Sequential Manual di atas, tapi
perbedaan utamanya adalah, menggunakan DUA KOPLING, yang tugasnya menangani dua
gigi yg berbeda : gigi yang sedang digunakan, dan gigi yang akan dimasuki.
Dua kopling memungkinkan sudah masuk gigi berikut bahkan ketika gigi awal belum dilepas sepenuhnya.
Hasilnya? Perpindahan gigi yang tidak terasa, seperti pada CVT, tapi perbedaan besarnya adalah, tenaganya bahkan lebih responsif daripada manual biasa.
Baru VW Group yang sudah memakai sistem ini, mereka menyebutnya DSG. BMW dan Porsche masih sedang menyiapkan versi mereka masing2 (ZSG untuk BMW, PDK untuk Porsche).
Keunggulan : perpindahan gigi yang bahkan lebih mulus drpd matic, dengan tenaga lebih responsif daripada manual.
Kelemahan : tidak ada. Bisa digunakan sama nyamannya dari mobil kecil sekelas Golf/A3 sampai supercar dengan horsepower dan torque raksasa seperti Bugatti Veyron (7-speed DSG).
Dua kopling memungkinkan sudah masuk gigi berikut bahkan ketika gigi awal belum dilepas sepenuhnya.
Hasilnya? Perpindahan gigi yang tidak terasa, seperti pada CVT, tapi perbedaan besarnya adalah, tenaganya bahkan lebih responsif daripada manual biasa.
Baru VW Group yang sudah memakai sistem ini, mereka menyebutnya DSG. BMW dan Porsche masih sedang menyiapkan versi mereka masing2 (ZSG untuk BMW, PDK untuk Porsche).
Keunggulan : perpindahan gigi yang bahkan lebih mulus drpd matic, dengan tenaga lebih responsif daripada manual.
Kelemahan : tidak ada. Bisa digunakan sama nyamannya dari mobil kecil sekelas Golf/A3 sampai supercar dengan horsepower dan torque raksasa seperti Bugatti Veyron (7-speed DSG).
Transmisi Otomatis 9 Percepatan
TOKYO, SolusiMobil.com – Honda
selaku pabrikan mobil asal Jepang telah memperkenalkan transmisi otomatis
sembilan percepatan yang akan dikembangkan pada kendaraannya di masa yang akan
datang. Hal ini dinilai bahwa Honda terus berinovasi dengan meluncurkan mesin tersebut.
Namun, inovasi tersebut bukan
merupakan sebuah terobosan di industri otomotif. Karena, sebelumnya, transmisi
sembilan percepatan otomatis ini sudah digunakan pada Jeep Liberty. Demikian
dilansir Autoevolution, Selasa (27/3/2012).
Transmisi tersebut rencananya akan disematkan dalam Honda Odyssey, Pilot dan Acura MDX dan TL yang akan diluncurkan pada akhir 2013 mendatang. Kendaraan yang disematkan transmisi otomatis sembilan percepatan itu akan dibekali mesin V6 3.5-liter dan 3.7-liter atau masih dibawah 9 hp.
Nantinya, transmisi tersebut dikawinkan dengan penggerak roda depan dan mesin hybrid dengan torsi maksimum 480 Nm. Inovasi Honda ini diklaim mampu mengurangi konsumsi bahan bakar 10 hingga 16 persen dan dapat mencapai 120 kpj di 1.900 rpm.
Transmisi tersebut rencananya akan disematkan dalam Honda Odyssey, Pilot dan Acura MDX dan TL yang akan diluncurkan pada akhir 2013 mendatang. Kendaraan yang disematkan transmisi otomatis sembilan percepatan itu akan dibekali mesin V6 3.5-liter dan 3.7-liter atau masih dibawah 9 hp.
Nantinya, transmisi tersebut dikawinkan dengan penggerak roda depan dan mesin hybrid dengan torsi maksimum 480 Nm. Inovasi Honda ini diklaim mampu mengurangi konsumsi bahan bakar 10 hingga 16 persen dan dapat mencapai 120 kpj di 1.900 rpm.
0 komentar:
Posting Komentar